Minggu, 09 Juni 2013

Memaafkan . . .


Salah gak sih klo kita gak bisa memaafkan kesalahan seseorang? kesalahan besar.
Kata orang, bijak itu saat kita mau minta maaf dan memaafkan kesalahan orang. Aku rasa aku belum bisa bijak untuk hal ini. Berat sekali rasanya.
Pernah merasakan kepercayaan dikhianati berkali-kali?
terlalu baik, terlalu sabar, atau . . . terlalu bodoh?

Dulu, waktu aku pikir seseorang itu dapat dipercaya, cukup layak untuk dipercaya dan membuat aku menunggu. Ya, menunggu hanya bermodal kepercayaan. Tapi akhirnya kepercayaan itu dikhianati.

Sejak saat itu aku mulai hati-hati. Hati-hati yang amat sangat sampai sedikitpun gak bisa percaya sama orang yang katanya “sayang” sama aku. Wajah datang dan pergi, membawa hati, pergi dengan kecewa. Setelah aku pikir-pikir aku gak bisa gini terus dan akhirnya aku belajar percaya. Belajar percaya untuk orang lain. Sampai akhirnya setahun kemudian aku kasih kepercayaan itu sedikit demi sedikit dan akhirnya sepenuhnya untuk seseorang.

Awalnya manis,,dan akhirnya hati nurani ini mulai hilang kepercayaan. Bukan tanpa sebab. Berkali-kali diyakinkan dan berkali-kali mencoba percaya. Jatuh dan terbangun, jatuh dan terbangun, berulang-ulang. Tapi akhirnya terjatuh sangat jatuh.

Dua tahun hanya menyisakan sakit dan menimbulkan penyakit lama, ketidakpercayaan.
Bodoh, polos, atau terlalu baik hati?
Salahkah mempercayai seseorang?
Mungkin kepercayaan itu tidak pernah salah, yang salah hanya orangnya. Seseorang itu kesalahan. Tapi kepercayaan itu bukan sikap yang salah. Orang itu, ya! orang itu adalah kesalahan. Salah untuk dipercaya.

Apa harus memaafkannya?
Itu hak setiap orang, sepenuhnya hakku.
Tapi, aku hidup bukan hanya untukku. Aku hidup untuk Tuhanku.
Entahlah,,aku takut Dia tak menyayangiku lagi karena hal ini. Aku takut Dia menggantikan posisiku dengan orang yang lebih baik dariku.



Tuhan,,beri aku waktu...

Jumat, 07 Juni 2013

My Mission



Gak terasa masa-masa skripsi dan sidang sudah terlewati. Sekarang mulai melangkah menuju yang namanya kehidupan yang sebenarnya. Masa-masa kuliah seperti pemanasan, kalau dulu kita gampang nyerah, kita gak akan bertahan dalam kehidupan yang sebenarnya. Sekarang aku benar-benar ngerasain yang namanya berjuang.

“Mission 2: Get a job” itu yang tertulis dalam agendaku. Ya, setiap manusia pasti punya cita-cita untuk jadi apa di masa depan. Akupun seperti itu. Dulu cita-citaku ingin jadi bidan atau dokter karena aku paling gak tega liat orang gak mampu dan meninggal sia-sia cuma gara-gara gak punya uang untuk ke dokter. Seiring berjalannya waktu keinginanku masih tetap tinggal pada cita-cita itu, tapi saat masuk universitas ada beberapa hal yang membuatku mengabaikan cita-citaku. Sedih, ya sangat sedih, tapi aku mengambil keputusan itu dengan banyak pertimbangan. Dan aku gak mungkin menyesalinya.
 
Akhirnya aku masuk di akuntansi. Ortu sempat maksa aku untuk masuk fkip, tapi kali ini aku ngotot untuk masuk akuntansi karena aku tertarik dengan jurusan ini. Alhadulillah dengan kerja keras karena sebelumnya aku anak IPA tiba-tiba harus belajar materi soal segitu banyaknya tentang ilmu sosial. Tapi aku berhasil masuk akuntansi. Kata orang masuk universitas itu faktor trbesarnya adalah keberuntungan. Cuma bisa senyum dan ngedumel dalam hati ”aku berjuang masuk sini, aku belajar, aku memenej waktuku, dan aku benar-benar berjuang!” ya terserahlah..yang jelas kamu-kamu yang masuk universitas dengan test atau PMDK (istilah jamanku dulu), kalian memang luaaar biasaaaaa! Berhasil itu datang dari faktor kesiapan juga. Semua itu dari proses.